Rabu, 30 Jun 2010

Baja Episod I

Sampai saat ini pun aku masih bingung. Semacam mustahil. Hampir sahaja tidak percaya. Tapi itulah kenyataannya. Kalau aku beritakan hal ini kepada kalian pun mahu sahaja aku ditertawakan. Atau mungkin paling tidak, ada di antara kalian yang akan memberikan isyarat jari telunjuk yang sengaja dipusing-pusingkan di tepi kepala atas telinga. Simbolik untuk mengatakan aku nanar, sewel alias gila. Aku tidak kecil hati. Apalagi mahu memarahi kerana aku tahu memang perkara ini tidak masuk akal. Kalau ikut hukum alam, mana mungkin ia berlaku. Tak akan berlaku sama sekali melainkan ia kehendak Ilahi. Kalau itu yang aku hujahkan memang kalian akan diam. Diam sediam diamnya. Mulut kalian akan terkunci rapat tanpa sepatah bicara yang terlahir. Barulah ada di antara kalian nanti yang hanya mengangguk-anggukkan kepala. Konon tanda faham. Namun hakikatnya kalian tidak akan faham. Sengaja kalian buat begitu untuk menunjukkan kalian faham. Takut orang lain berprasangka kalian bodoh. Kerana hal itu pun kalian tidak dapat fahami. Yang pasti kalian tidak akan dapat faham sampai bila-bila pun. Sampai kalian mati atau kalau kalian panjang nyawa sekali pun, mungkin sampai hari kiamat.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan